Saturday, September 6, 2008

emosi?

kenapa ya manusia bisa bingung?







Well, minggu-minggu ini dimulai dengan kegiatan-kegiatan yang (sok) sibuk dan membuat gue berpikir, apa bedanya gue dengan anak kuliahan selain : umur, sistem pengajaran, nilai A,B,C,D (tentu saja nilai anak SMP standar kan memakai sistem 0-100.)

Kurikulum terus berubah, perubahan, change, kayak kata Barack Obama (kalau gak salah).
Perubahan yang harusnya ke arah yang lebih baik.

Pendidikan.
Siapa yang bisa menentukan apakah ini pendidikan yang benar dan ini pendidikan yang salah.

Kurikulum berubah, setiap tahun terus melakukan penyesuaian, sampai akhirnya pada satu titik, gue merasa : yaampun, negara maju aja gak bersekolah dengan mata pelajaran sebanyak ini!

Dan kita, negara DUNIA KE-3 (dimana gue, jujur, sangat benci kata itu), menerima pelajaran yang JAUH lebih banyak dari yang negara maju dapatkan. Dan apa yang kita dapat? Mereka semakin maju, kita semakin mundur...

Karena, bukannya gue mengeluh atau apa, gue gak punya masalah dengan kurikulum sekarang, tapi mungkin orang lain punya.

Tiap hari disibukkan dengan makalah ini, presentasi itu, kliping ini, tugas itu, ulangan pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, pemecahan masalah, blablablablabla.

Mengeluh pun gak ada gunanya.



Oh, ya, ALFALINK AKU BALIK! yayayaya dan kenyataannya adalah : gue cukup memendam emosi... dan tidak dikeluarkan.

Bahwa, sebenernya, itu tidak tepat disebut dicuri, tapi gue merasa itu terlalu KETERLALUAN untuk sekedar diberi judul : Lia, teman Paams, mengambil alfalinknya diam-diam untuk MENGERJAI paams, dan akan dikembalikan setelah paams MENGUMPULKAN UANG untuk mengganti alfalink tersebut. Dan saat sudah terkumpul duitnya, baru akan dikembalikan.

Yang bikin gue emosi adalah GUE ITU BENER-BENER BUTUH ALFALINK ITU, gak sekedar cuma buat pelajaran sekolah. Dan gue sama sekali tidak menangkap apa yang LUCU dari becandaannya mereka.

Tapi, untung, gue bekerja sama dengan Cynthia (disini posisinya adalah gue TIDAK TAHU bahwa GUE TAHU Lia yang mengambilnya).

Cynthia ngerjain Lia, dengan ngarang cerita kalau gue dimarahin abis-abisan karena kehilangan Alfalink itu (Cynthia duduk di depan Lia), dan sukses! besoknya gue dapet kembali Alfalink itu tiba-tiba ada di tas gue.

Dan, menurut gue, mengembalikannya setelah 3 minggu diambil, adalah bukan waktu yang lama.

Permasalahannya adalah, disini, Lia sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi kalau orang tua gue sampai tahu Lia becandain gue dengan cara yang oh-lucu-sekali-ha-ha-ha--

Karena, nyokap gue, cukup mengetahui teman-teman dekat gue, termasuk Lia. Dan Lia sama sekali tidak tahu penilaian nyokap gue akan teman-teman gue.

Kapan ya... gue... bisa marah?

menurut gue ini bukan masalah sepele KALAU sampai orang tua gue tau soal hal ini.
And how lucky I am, they dont know (yet).

Emosi...sesuatu yang jarang gue ledak-ledakkan...tapi kalau larvanya dibiarkan dipendam sampai akhirnya memuncak...bukankah letusannya akan jauh lebih dahsyat daripada yang sering mengeluarkannya?

letusan...yang...dahsyat?