Tuesday, February 5, 2008

Rumah Lama

Kemarin sore-sore, tiba-tiba aja muncul ide buat bersepeda keliling komplek. Buat ngurusin badan gitu. huehehe.

Sekalian mau liat rumah lama, gitu pikir gue.

For Your Info, dulu sebelum gue tinggal di rumah yang sekarang ini, gue tinggal di rumah lama yang jauh jauh jauh lebih kecil dari ini.

Bisa dibilang pas-pasan lah kalau dibandingin sama yang sekarang.
Hidup ya gitu-gitu aja. Ga pernah kepikiran untuk punya rumah yang sangat besar, atau punya mobil mewah macemnya BMW (dan sekarang gue mendapatkan hal-hal itu)

Tapi disitu letak kenangan yang sangat manis.
Saat bersepeda, gue melewati komplek, dan disitu ada 1 warung.

Warung yang penuh kenangan.
Warung dimana gue setiap hari beli makanan ringan, macemnya Chitos dkk.
Warung dimana gue pernah beli 30 bungkus bublegum cuma buat belajar buat balon. haha.
Warung dimana gue bisa ngutang. huehehe.

Lalu di ujung jalan, gue belok kanan. dan.. rumah lama gue pun terlihat.
Rumah yang sangat teramat penuh dengan kenangan.
Dimana itu adalah bukti nyata sebuah keluarga.

Berdoa untuk hari yang lebih baik. Berkat yang lebih baik.
Dimana itu semua ga bisa (dan ga akan) bisa dinilai dengan apa pun.

Sedih, tapi rasanya emang kata-kata ini yang paling pas.
Di rumah lama itu gue lebih bahagia.

Iya, bahagia dalam hal batin. Bukan materi memang.
Kalau soal materi mah pilih yang sekarang. hehe.

Rumah yang kecil tapi selalu cukup untuk kebahagiaan besar akan sebuah keluarga.
Rumah yang sederhana tapi selalu bisa menampung banyak jiwa yang murni.
Rumah yang terlihat biasa aja tapi akan selalu ada yang merindukannya.
Merindukan segala kenangan manis, kenangan pahit, rasa deng-degan, tangisan, tawa, semuanya deh.

Tanpa terasa gue lajuin sepeda gue lebih cepet, menjauhi rumah lama itu.
Kenangan itu emang harus dijauhi.
Kalau ngga bisa ganggu jasmani rohani, muehehehe.

Jadi inget, dulu gue pernah :
-pura-pura patah tulang (buat dikasi mainan!!)
-sembunyi di kulkas,
-loncat-loncat di atas radio (wow)
-disuapin emba 'tersayang' (pembokat) sampai 3kali nambah (dicekokin sama dia) dan hasilnya -malah jadi over weight.
-jatuh dari kursi waktu gue minta dipangku bokap. kursi nya ga nahan. hahaha, malu abis.
-naik ke 'si merah' (alias mobil kijang yang sangat tuaaa berwarna merah kusam) setiap bokap pulang dari kerja.
-dimandiin abang gue (haha)
-nonton film india sama emba 'tersayang'

dan, emba 'tersayang' gue itu masih ada sampai sekarang.
Semuanya berawal dari rumah itu.

Missing you, my old home.

No comments:

Post a Comment