Catatan Tentang Rasa Rindu

Tau forum RumahBlogger kan ya? Pastilah, masa blogger ga tau forum itu?
Jadi, forum itu, sekarang nyediain fasilitas chat gitu.
Enak deh, gue yang karena kelamaan ga online RB jadi berasa diterima lagi karena fasilitas chat itu. Dulu, sempat sesekali gue ngunjungin forum itu, tapi nyatanya gue sempet ngerasa asing dengan forum ini dan orang-orangnya yang ternyata orang-orang baru semua (admin sih tetep aja dua orang itu), dan ga nyangka bisa aktif lagi di forum itu! Terakir aktif tahun lalu, waktu libur kenaikan kelas gini............................dan itu mengingatkan gue akan seseorang.

Seseorang yang ga pengen gue inget-inget lagi sih sebenernya. Hmm...

Eh, menurut lo mungkin ga sih seseorang...jadi keinget sesuatu, kangen sesuatu, karena...bau? Iya, bau. Bau dalam arti positif. Harum.

Jadi gue ga pernah tetap dalam memakai sabun. Bisa gonta-ganti, sesuai gue lagi nyomot apa kalo lagi ke Carrefour bareng bokap nyokap. Kebetulan gue nyomot 2 bungkus lifebuoy cair yang warna kuning.....................Dan ternyata wanginya mengingatkan gue akan kenangan tahun lalu. Soalnya gue memang memakai sabun ini tahun lalu, waktu sama dia.

Iya, wanginya itu, membuat gue merasa dia itu ada, kalau tahun lalu dia itu mendampingi gue...tapi sekarang segala sesuatunya udah hilang ya? But I'm not kind of sad... hanya teringat tentang dia. Dan gue mendapat pelajaran, kalau hidup gue itu masih jauh di depan, tidak seharusnya gue manggantungkan sepenuh harapan kepada seseorang yang bahkan belum gue kenal dengan baik, seperti yang tahun lalu, pada liburan tengah tahun begini, gue lakukan.

Dan, lebih dari semua itu, gue kangen hujan...
Gue gak punya kenangan khusus tentang hujan,
but I do like rain a lot.
Hujan.........rasanya pengapnya kota ini, sesaknya kota ini, betapa menyengatnya perlakuan orang-orang di sekitar, bisa menghilang seiring hujan yang datang...iya, dan membangkitkan sisi mellow gue.

Gue kangen banyak hal. Tidak, gue bukannya mau merengkuh hal-hal yang gue rindukan itu kembali, gue hanya ingin mengulang waktu kembali, merasakan kebahagiaan-kebahagiaan yang dulu lagi, walau bukan berarti gue tidak bahagia sekarang ini.

Dan lebih-lebih lagi, gue bosen banget liburan gini. Liburan gini gue makin senewen, nyokap pasti bakal lebih sering berceloteh soal kamu-kurusin-badan-biar-SMA-bisa-enak-ngegaulnya, dia bahkan nyuruh gue berdoa, secara khusus, kepada Tuhan, supaya gue pikirannya enggak makaaaaaaan mulu. Hell mom, I'm not that sick of eat and eat and eat things, right?

Gue ingin sekali jalan-jalan kalau udah liburan gini. Toh gue dan keluarga gak kemana-mana. Jadi opsi seru apalagi yang gue miliki kecuali jalan sama temen-temen gue? Tapi toh ternyata........sometimes I feel my father is like a psycho one. Pagi hari gue pengen jalan, dia ngelarang, bentak-bentak, gue diperlakukan seperti anak TK yang kepengen keliling Jakarta sendirian. Gue ingin menjelaskan pada dia, kalaupun umur gue memang baru 15, itu bukan berarti gue benar-benar anak kecil. Gue ingin menjelaskan pada dia, bahwa hal ini normal, gue enggak senakal itu, pulang malem pun enggak. Simply, pergi pagi, pulang sore. Apa itu berlebihan ya?

Kalau saja gue bisa ngomong baik-baik sama orang tua gue...kalau liburan ini sebenarnya bikin gue sekarat dari dalem, pagi sampe malem dieeeeeeeem aja, ngebaca buku-buku lama yang udah gue baca, sampe gue enek sendiri. OL gajelas, do nothing at all. But parents never listen to their children. Huh. I'm sick of this miss-communication-things. A lot.

Duh, gue ngelantur apaan sih?